Jakarta – Prof. Dr. Ir. Sarwono Hardjomuljadi, M.Sc., S.H., M.H., kembali meneguhkan kiprahnya sebagai tokoh penting di dunia konstruksi internasional. Setelah lebih dari tiga dekade berkecimpung dalam proyek-proyek besar di Indonesia, kini beliau aktif sebagai FIDIC Ambassador untuk Asia, FIDIC Accredited Trainer, serta Presiden Society of Construction Law Indonesia (SCLI) dan Presiden Institute of Dispute Board for Construction (PADSK).
Sarwono memulai kariernya di dunia konstruksi sejak awal 1980-an melalui proyek-proyek strategis nasional, di antaranya PLTA Saguling, Cirata, Singkarak, hingga Kotapanjang. Saat bertugas di PLN, ia banyak terlibat dalam penggunaan FIDIC Conditions of Contract, standar kontrak internasional yang adil dan berimbang, yang kemudian menjadi bidang keahliannya.
“Kontrak FIDIC bukan berpihak kepada kontraktor, melainkan memberikan keseimbangan hak dan kewajiban semua pihak. Jika kontrak dijalankan sesuai ketentuan, proyek dapat berjalan baik tanpa sengketa,” jelas Prof. Sarwono.
Tahun 2009, Sarwono dipercaya menjadi Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum, yang semakin membuka jalannya untuk aktif dalam forum-forum internasional. Ia kemudian terpilih menjadi Board of Director FIDIC (2019–2023) dan saat ini dipercaya sebagai FIDIC Ambassador (2024–sekarang).
Selain itu, kontribusi akademiknya sangat besar. Ia menerjemahkan secara resmi FIDIC Red, Yellow, Silver, Green, dan White Book ke dalam bahasa Indonesia (lisensi resmi FIDIC, 2023). Di bidang pendidikan, Sarwono mendirikan Program Magister Hukum Konstruksi pertama di Indonesia di Universitas Pekalongan, setelah sebelumnya mengembangkan program studi Manajemen Konstruksi di Universitas Mercu Buana dan ITPLN.
Atas dedikasi dan kiprahnya, ia telah menerima berbagai penghargaan internasional bergengsi, di antaranya:
- Al Mathews Award for Dispute Board Excellence (London, 2022)
- FIDIC Trainer Merit Award (London, 2023)
- FIDIC Trainer of the Year – Winner Award (London, 2024)
- Envoy of Excellent Award dari FIDIC Asia Pasifik (Kathmandu, 2024)
Kini, melalui perannya di PADSK dan SCLI, Prof. Sarwono terus mendorong peningkatan pemahaman kontrak konstruksi di Indonesia, dengan menekankan pentingnya penyelesaian sengketa melalui Dispute Board serta pemahaman hukum kontrak agar proyek berjalan tanpa hambatan.